Sunday 30 January 2011

:(

How in the world, a small tiny thing could become an irritating annoying complicated one?
What would you do if you are FORCED to compromise to something you DON'T believe in?
What would you do if you are FORCED to compromise to something that DOESN'T make any sense?
What would you do if compromising means you've to let the thing you want fade away in front of you?
What would you do if there's no win-win solution?
Would you just giving up the thing you want?
Or would you just giving up the one you love?

For crying out loud. I'm so effing tired.

Saturday 29 January 2011

Yes, I'm a Sundanese

Found useful info about pernikahan adat Sunda. Sebenernya sih yang kaya beginian perias penganten/ makeup artist biasanya udah tau. Tapi thanks to curiosity berlebihan, akirnya nanya sendiri sama mister gugel. Here I condensed it. May it help you, dear Sundanese bridezillas.. :)

Sebelum hari H:

1. Neundeun Omong
Semacam lamaran nggak resmi. Orangtua dari kedua calon pengantin bertemu, dari mulai membicarakan keseriusan hubungan anak-anaknya, sampai menentukan tanggal lamaran.

2. Narosan/ Lamaran
Yang ini lamaran resminya, acara ini biasanya dihadiri oleh keluarga dekat. Pada kunjungan kedua ini orangtua calon pengantin pria datang didampingi utusan keluarga yang sudah sepuh untuk mewakili keluarganya untuk melamar. Biasanya, orangtua laki-laki bawa lemareun (sirih, gambir, apu), pakaian perempuan, cincin, dan uang 1/10 dari jumlah yang akan diserahkan pada waktu seserahan.Jaman dulu nih, tata cara asli masyarakat Sunda, sebagai tanda pertunangan akan dilakukan acara patukeur tameuh yaitu penyerahan ikat pinggang yang terbuat dari kain pelangi atau kain polos warna hijau atau kuning emas kepada keluarga sang gadis. Setelah acara lamaran biasanya akan ditentukan waktu pernikahan.

3. Ngecagkeun Aisan
Biasanya dilakukan sehari sebelum hari H. Dilakukan sebagai simbol pelepasan tanggung jawab dari orangtua terhadap anak perempuannya.

4. Ngaras
Acara membasuh kedua telapak kaki orangtua ini dilakukan sebelum acara Siraman, untuk menunjukan sang anak berbakti kepada kedua orangtuanya.

5. Siraman
Memandikan calon pengantin perempuan dengan air bunga tujuh rupa. Maksudnya, simbol untuk memulai rumah tangga sebaiknya dimulai dengan niat dan tubuh yang bersih juga.

6. Ngerik/ Ngeningan
Menghilangkan bulu-bulu halus di sekitar wajah supaya riasannya bagus.

7. Ngeuyeuk Seureuh
Dilakukan oleh kedua calon pengantin, biasanya di malam hari sebelum hari H. Pada kesempatan ini orangtua atau sesepuh keluarga memberikan nasehat tentang life after marriage. Yang saya baru tau, ternyata ini salah satu cara orangtua dulu ngasih sex education ke anak-anaknya yang mau nikah.

8. Seserahan
Pihak laki-laki membawa barang-barang keperluan calon pengantin perempuan, misalnya pakaian, perhiasan, uang sepuluh kali lipat dari yang diberikan pada saat lamaran, dan lain-lain. Biasanya barang-barang ini diberikan 3-7 hari sebelum hari H atau pada saat Ngeuyeuk Seureuh atau juga pada saat sebelum akad. Keluarga pihak perempuan juga biasanya memberikan balasannya (angsul-angsul), misalnya seperangkat pakaian dan makanan.

Hari H:
Prosesi akad nikah dengan adat Sunda:
  1. Penjemputan calon pengantin pria , oleh utusan dari pihak wanita
  2. Ngabageakeun, ibu calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bunga melati kepada calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita untuk masuk menuju pelaminan.
  3. Akad nikah, petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah berada di tempat nikah. Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukkan di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang berarti penyatuan dua insan yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai akan menandatangani surat nikah.
  4. Penyerahan mahar dan mas kawin
  5. Sungkeman,
  6. Wejangan, oleh ayah pengantin wanita atau keluarganya.
  7. Saweran, kedua pengantin didudukkan di kursi. Sambil penyaweran, pantun sawer dinyanyikan. Pantun berisi petuah utusan orang tua pengantin wanita. Kedua pengantin dipayungi payung besar diselingi taburan beras kuning atau kunyit ke atas payung.
  8. Meuleum harupat, pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat disiram pengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan pengantin pria.
  9. Nincak endog (menginjak telur), pengantin pria menginjak telur dan elekan sampai pecah. Lantas kakinya dicuci dengan air bunga dan dilap pengantin wanita.
  10. Muka Panto (buka pintu). Diawali mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan.
  11. Huap lingkung. Pasangan mempelai disuapi oleh kedua orangtua, kemudian kedua mempelai saling menyuapi.
  12. Pabetot bakakak. Tarik-tarikan ayam bakakak, lalu berbagi potongan ayamnya. Yang dapet bagian paling besar, katanya itu yang rejekinya lebih besar. Tapi intinya, berapapun dan siapapun yang dapet rejeki banyak, harus berbagi dan dinikmati bersama rejekinya.

Done. Allahu Akbar ribetnyah. Untung mamita dan papita setuju untuk ga ngikutin semuanya. Nggak akan ada pre-wedding adat, paling cuma lamaran ajah. Yang pasti ada itu acara post akadnya. Itu si sayah yang pengen, seru kayanya acara huap lingkung dan kawan-kawannya. Hihiii.

Useful info:

Thursday 27 January 2011

Sister Night

Berhubung agak sulit nyari waktu yg pas buat sister day, jadi diganti judulnya: Sister Night, it was. Kemaren-kemaren iseng liat Disdus dan ternyata ada promo Blizzard DairyQueen, buy 1 for 2. Langsung deh click: beli dua voucher. Hohoo.. Naaah, kemaren juga tuh, dimanfaatkanlah itu voucher di Paris Van Java. Kenapa PVJ? Ya, atu-atunya DairyQueen di Bandung tercintah ini cuma disonoh.

gini doang sih bentuk vouchernya, hasil print-an :)

Sampe PVJ, kelaperan, meluncurlah gue beserta si adik gendut chubby cari cemilan. Setelah labil nentuin mau makan apa beberapa saat, akirnya diputuskan, bakpao mini plus dimsum kayanya enak (judulnya ngemil loooh iniii). Duduk manislah kita sambil milih-milih bakpaonya Bao yang unyu-unyu itu (ini nanti gue ceritain di postingan berikutnya ya).

Udah kenyang, lanjut magrib. Trus mamam si eskrim Blizzard. Me chose strawberry-banana, and sister chose oreo-irish coffee. Dan baru one to thirdnya, udah kenyang ajah. Take away deh. Then we started our window shopping. Sementara sayah hunting barang seserahan, si adik kalap belanja (iriiiii...bisa langsung make barangnya). Dan alhamdulillah masih banyak yang sale di PVJ. I got a 60% off-priced black dress and a half-priced brown dress. Olleeeeeeeeee!!!!

Eh, tapi ini yang namanya seserahan, gue baru kepikiran harusnya itu dress, sepatu, tas, belinya yang matching ya warnanya? Ahahahah, bingung deh eike sekarang. Soalnya belinya ga mikir warna, gue suka, diskon, langsung beli. Gapapa kali yaa, paling ntar kotak-kotaknya jadi warna-warni. Hihihii..

Maacih ya Disdus.. *kecups

H. Atie

Just wanna share my luck being a Bandung dweller. Lots of good quality yet affordable cuisine available in this city. Enjoy watching these pictures :D

(Gurame asam manis. Four thumbs up. Ikannya difillet, trus digoreng pake tepung. Saos asam manisnya pun yummy sekaliih ditambah potongan buah mangga muda)


(Kailan cah polos. This was actually good, nothing more. But I always love this veggie)


(Cumi lada hitam. Raising my thumbs again. Wohooo.. Cuminya empuk, daun bawangnya berasa, pokonya enyaaaak)


Rumah Makan H. Atie
Jalan Moh. Toha No. 274A
Bandung 022-5201144


Monday 24 January 2011

Progress: Jakarta

Hello there.. How's your weekend? Is it good? I hope so :)

I started my weekend by having dinner with nemo at Sushi Tei Senayan City. For pictures click here. Niatnya pulang makan mau cari barang-barang sale buat seserahan. But we finished our meal at about 10pm. So, we skipped shopping, si gue pun udah nguap2 dan terlalu buncit kekenyangan buat blanja-blanji.

Agenda gue ke Jakarta kali ini adalaaah, yang pertama menjemput si cincin yang diharapkan udah jadi dan diharapkan lagi hasilnya ciamik. Complete story click here. Yang kedua, ketemu designer kebaya akadnya my gorgeous cousin di pasar baru. Last but not least, ketemu si designer yang lagi (super) banyak orderan kebaya pengantin, Myrna Myura (ihiiy!). For second and third mission, click here.

Tapi yang paling bikin seneng sih, tentunya ketemu lagi sama si pacar, dan bisa beduaan lagi horeeey! (yayaa, sama setan tentunya jadi bertiga) Yah, beginilah kalo pacaran beda kota. Udah mana kemaren-kemaren weekend kita bedua terganggu gara2 urusan survey dkk. Trus tagihan telpon si pacar bengkak, gara-gara hape esia kudu di lem-biru, padahal cuma buat dengerin selfish me ngomel2 ga puguh doang. Kekekekek..

*halah anaaa, beda kota yang cuma 2 jam ajah macam tinggal di beda negara yg beda iklim ajaaaah*

Kebaya

Holla. Finally came to this part. Kebaya akad dan kebaya resepsi. Setelah semedi cukup lama, akhirnya pilihanku buat jahit kebaya resepsi jatoh juga sama the sweet young talented designer, Myrna Myura. Janjiannya udah dari dua minggu lalu kalo ga salah.

Oia, sebelum ke Condet (tempat workshopnya Myrna). Sepupuku ngajakin ketemuan sama designer kebaya akadnya dia dulu. Tempatnya di pasar baru, dan katanya tu designer mau jual kebaya-kebaya fashion shownya dengan harga miring. Datanglah kita kesono, pagi-pagi dari cinere. Aw, jauuuhnyooo. Untung sama sepupu tercintah, jadi sepanjang jalan ngoceh mulu, ga kerasa udah sampe ajah. Hihiii.

Udah nunggu setengah jam, si designer baru dateng. Trus, gue coba deh kebaya-kebaya karyanya dia yang putih. Bagus sih, klasik modelnya. Tapi ga bikin gue holding my breath for it's beauty. Cuman yah, kalo masuk budget, yaudin, langsung bungkuuus mang!

Ternyata harganya nggak cucok. Mending eike bikin baru dah di Adity kalo harganya segitu mah. Udah mana dia cerewet banget pula, kebayanya dia emang klasik dan dia emang gak suka kebaya-kebaya kontemporer like Anne Avantie (he said). Dia juga ga suka maen-maen warna, kaya ijooo sama meraaah, gak suka banget. Hell yeah, that's gonna be warna kebaya resepsikuuuh. Tsk. Kalo gitu, kita emang nggak cocok ya Mas, eh, Mba, eh, whatever.

Yak, jam 11 ajah. Masi di pasar baru. Sementara janjian sama Myrna jam12. Si pacar juga nggak tau jalan ke condet. Yuk mareee.. Dan dia nyuruh si dudul ini nyari jalan di GPS. For crying out loud. Read this carefully: Women and maps can never be friend. Jadinya gue jelasin jalannya juga ga jelas. Bete deh si doi. Untung betenya kagak lama-lama.

Akhirnya sampelah di condet. Ketemulah sama Myrna. Dia sama cantiknya sama kebaya-kebayanya. Yang pertama gue tanya ke Myrna: "Harganya blom naek kan?" Hahaa, kagak sopan ya? Bodo ah. Hihiii..

Trus gue liatin tuh model yang gue pengen, kurang lebih kaya gini:


Tapi warnanya pengen kaya kebayanya Nadine pas pemilihan Putri Indonesia.


Agak nggak biasa ya warnanya? Ini nih yang bikin gue labil luar biasa. Pas disitu, gue liat ada kebayanya orang yang belom diambil, warnanya gold-turquoise, and it was too mesmerizing. Cantikkksss banget. Labil deh gue, pengen ngikut-ngikut juga pake warna itu. Tapi kalo pake warna itu, impian adekku pake kebaya merah tak bisa terlaksana deh. Tapi perpaduan gold-turquoise itu bagus bangeeet. Trus nanya sama nemo juga nggak bantu lagi tu anak.

Kalo Myrna sih bilangnya bagus-bagus ajah warna kebayanya nadine. Akhirnya gue percaya apa kata Rudy eh Myrna. Sambil sekarang masih aga bimbang pengen ganti warna. Si Myrna ampe bilang, "pokonya kabarin secepatnya ya, kalo mau ganti warna, soalnya begitu udah DP, aku langsung beli kaennya nih"
heheh, curiga bener gue bakal ganti warna. Hohohoo..

Maroon and dark turquoise, it shall be.

(Not Yet) Mine

Udaaah gatel luar biasa pengen liat penampakan si cincin kawin yang sebenernya udah jadi dari tanggal 11 Jan kemaren. Tapi yah, apa daya sempetnya baru sabtu kmaren ngambilnya. Sampe situ kira-kira jam2an. Ampuuun dijeeh, Soulmate itu toko perhiasan yang ga pernah sepi kayanya yaa.. Tiap kesitu rame mulu, padahal tempatnya kan imut-imut.

Yak, back to my cincin. Udah jadi. Hip hip huraaa huraaa.. Pas banget pula di jari maniskuuuh dan juga di jari manis si pacar. Daaaan, diamondnya pun unyu! Minta dikunyaaah...!!! Eh, eh, tapi oh tapiiii.. Designnya agak beda. Kesini ya kalo mau liat design request-an gue. Gue maunya dove semuanya. Tapi dibikinnya yang sebelah kanan dove sebelah kirinya lagi glossy. Kalo diliat-liat sih sebenernya lucu juga. Tapi aku tetap pada pendiriankuuuh *I wasn't being myself at that time, biasanya kan labil luar biasa*. Jadi, di chrome lagi deh cincinnya. Baru bisa diambil minggu depan. Huhuhuuu.. I want my unyu ring..

*My decision to strict to the prior design apparently was a good choice. Sherly said that a dove one usually cheaper than the glossy one. Yay! :D

Sushi Geek

Love its menu book design and the table where we sit


The things we ate that night (tumben irit)


Aburi Salmon Roll. Got 30% discount voucher from Disdus
Thankies disdus :)

Thursday 20 January 2011

I go with the KLASIK one

I'm a helpless narcissistic person. Due to that reason, one thing matters a lot to me, regarding those wedding needs is.. documentation, for sure. I did a research upon this thing. Found one or two that stole my attention. But couldn't help myself to choose other than KLASIK Photography. I don't care anymore about how much it costs. I just want my wedding captured in pictures classically beautiful.

Why KLASIK? My reason would be, most of my cousins who'd got married at Bandung were using KLASIK to capture their wedding moment. All of 'em, really satisfied upon this photographer. I've seen many of my cousins' pictures from prewedding, candid moment, and the wedding ceremony itself. It was all beautiful. And I just can't get enough looking at KLASIK's portfolio, as they're all really indeed eye-catchy.

Since then, I've fallen for KLASIK.

So, I called Mas Ipung from KLASIK about last month, and asked about the pricelist. He's kinda surprised for I wasn't yet set the D-day at that time. Hahaa. I just wanted to make sure I could use KLASIK for my wedding. As my nemo and I set the D-day, I called Mas Ipung and booked KLASIK for my day. Yeehaaa. :D I will pay the down payment at the Traditional Wedding Expo next week, and lucky me, I still got the old pricelist. Another yeehaaa!!

Just open KLASIK Photography to see Mas Ipung's works. You'll love it too.

Here are some other wedding photographies which I found interesting. I think their portfolio were great as well.
  1. Beeasphotography (has its own style of photography, you should see their pre-wedding portfolio, love it)
  2. Brownies Photography (Nice candid documentation)
  3. PicHaus Photography (I found this one recently, the photographer is a friend of my cousin, and I can say his prewedding and candid portfolio is lovely)
  4. Lightbrush Photography (I love this one as well, but its Jakarta's vendor)
  5. Lighthouse Photography (for you who wanna experience pre-wedding abroad, this one offers you a good deal, but sure it's high cost. This too, is a Jakarta's vendor)
I won't share any pricelist here, I thought that there could be any alteration about it. Just ask for their pricelist via email or private message at facebook, they'll kindly help you.

Wednesday 19 January 2011

Dadih Jell-O

A bit weird, isn't its name? I dunno know where it comes from. I don't even know what does Dadih mean. What I know is, this is my favorite dessert. Always ask my nemo to bring it every time he goes to Bandung. The taste of it is terrific. Imagine a jelly pudding, only with more soft texture.


Dadih Jell-O is a healthy jelly presented by Kherby Deli. It has many flavor, my favorite ones are Chocolate, Green Tea, Taro, and Strawberry. Actually all the flavors taste great. You really should try at least one.


You can grab this jelly at Kherby Deli Resto (tho it's a restaurant, I never taste other products or food served by it, all I know is its one and only lovely jelly).

Kherby Deli Resto
Jl. Cinere Raya 36A (across from Cinere Mall, near Bank Mandiri)
021 7543133

Tuesday 18 January 2011

No Gold For You, Nemo..

Ini looh hadist yang menyebutkan larangan laki-laki muslim pake emas dan sutera. Selama ini saya dengernya "katanya-katanya" mulu, ga pernah liat langsung hadistnya tuh bunyinya kaya apa. So, here it is. I got this from a blog belongs to Abiyazid. I guess, this is something I need to share to you, if you're a Moslem of course.

  1. Diriwayatkan dari Umar, dia berkata, “Rasulullah shallallahu alayhi wasalam pernah membuat cincin emas, dan ketika memakainya meletakkan matanya dibagian dalam telapak tangannya, maka orang-orang jugamembuat cincin emas. Kemudian Rasulullah duduk diatas mimbar dan menaggalkan cincinnya sambil bersabda, ‘Sungguh aku telah memakai cincin ini dan aku letakkan matanya di perut telapak tangan‘ Lalau beliau membunag cincinitu sambil berkata, ‘Demi Allah aku tidak akan memakainya lagi selama-lamanya‘ maka orang-orang pun membuang cincin mereka”(HR Bukhari dan Muslim).
  2. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radiallahuanhu, dia berkata, “Sesungguhnya Nabi shallallahu alayhi wasalam melarang memakai cincin emas“(HR Bukhari).
  3. Nabi shallallahu alayhi wasalam pernah melihat sebuah cincin emas ditangan seorang lelaki, lalu beliau melepaskan cincin itu dan membuangnya, seraya bersabda, “Salah seorang dari kalian sengaja mengambil bara api neraka dan meletakkannya ditangannya“, Setelah itu Rasulullah pun pergi. Para sahabat berkata kepada lelaki itu “Ambillah cincinmu itu dan manfaatkanlah“. Lelaki itu menjawab “Tidak demi Allah, aku tidak akan mengambilnya setelah Rasulullah membuangnya“. (HR Muslim)
  4. Diriwayatkan dari Abu Umamah, bahwa Nabi shallallahu alayhi wasalam pernah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah mengenakan sutra dan (memakai perhiasan emas).“(HR Ahmad, Hakim dan Ath-Thabrani)
  5. Diriwayatkan dari Ali radiallahuanhu, bahwa Rasulullah shallallahu alayhi wasalm pernah bersabda, “Diharamkan memakai sutra dan emas bagi kalangan laki-laki umatku dan dibolehkan bagi kalangan wanitanya “. (HR Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa’I dan Ibnu Majah)

O Ring

Done blogwalking. It encourages me to write again. I did tell you that my nemo and I have already made our wedding ring, didn't I? Kayaknya cuma kita doang yang memulai semuanya starts from wedding ring.

Dimulai dari browsing-browsing model-model cincin kawin. Seperti umumnya para wanitah, gue pun pengennya cincin emas kuning, tapi oh tapi, ada hadist shahih yang melarang laki-laki pake cincin emas. Hmm, baiklaaah, jadi gue nyarinya cincin emas putih, dan gue pun mulei mencari-cari chemical elements lain yang biasa dipake buat cincin kawin. Jawaban mister gugel yang pertama adalah Titanium.

(click here to find out where I got these pics)

Ini nih titanium wedding ring yang gue suka. Not about the design ya, it's about the colour, me want that unique colour. Apalagi yang itemnya. Cuma kalo yang item sih jadinya kayak cincin maenan yah. Tapi dua-duanya ditolak mentah-mentah sama si mamah "nggak kaya cincin kawin teh.." Justru karna itu aku suka, mommieee..

Lanjut ke jawaban mister gugel yang kedua: Platinum. Tapi logam yang satu ini mahiiiilll pisaaaaan bok! Jadilah langsung skipped.

Naah, tapi udah gitu, si gue binun dah. Ngobrol sama temen kantor, dia sih mau pake perak aja buat cowonya, dan dianya pake emas putih. Tapi silver kan gampang menghitam bukan ya? Ada yang bilang juga, yellow gold juga gapapa, nanti yang cowo gausah dipake cincinnya. Yak. Usul yang sukses bikin gue histeris. Nggak ada ya ceritanya suami gue ntar kagak pake cincin kawin. Becanda bener deh.

Sampe suatu hari ngobrol sama temen yang mau married juga. Dia bilang dia bikin di Soulmate Wedding Ring. Soalnya disitu bisa bikin cincin dari palladium. Nah loh apa lagi itu? Buat penjelasan palladiumnya disini. About the difference between those three metals, according to this site:
Palladium is a precious gray-white metal part of the platinum family. It will never tarnish or change its natural color; it is a hypoallergenic metal. Platinum is a white metal, but unlike gold it is used in jewelry at 90-95% pure. Platinum is extremely long wearing and is very white, so it does not need to be Rhodium plated. Platinum is very dense and heavy, so a platinum ring will feel heavier than a gold ring. White gold is an alloy of gold and some white metals such as silver and palladium. White gold can be 18kt, 14kt, 9kt or any karat.
Jadi, palladium ini sejenis besi, liat tabel periodik kimia, palladium (Pd) ada setingkat diatas Platinum (Pt) dan dibawah Nickel (Ni). Setau gue, cincin yang terbuat dari palladium, harusnya nggak mengandung emas sama sekali.

Speaking of which, jadilah si palladium itu yg dipilih buat si pacar, sementara saya, tentunya tetep pake white gold. Dan design yang dipake adalah yang ini, only I modified the design a bit, diamondnya satu di tengah, plus masing-masing dua diamong keciiill di kanan-kirinya:



Here's a little note for you who are searching for wedding ring:
a platinum, is literally not a white gold. When someone offers you platinum ring with affordable price, then you should be suspicious about it. You better buy it from a reputable jewelry store. As far as I know, platinum ring cannot be custom made here in Indonesia. It has to be made outside this country, so it's more like an imported ring. That's what makes it utterly expensive.

*Literally nggak sabar pengen cepet-cepet jemput si cincin

Monday 17 January 2011

Aren't They Adorable?

I'm surrounded by these uber cute babies..


Upper (left-right): Baby Varo (Teh Anggi-Rendy), the twin babies Latief-Malik (Teh Pipit-Mas Joko), Baby Athala (Teh Nia-A Eri 3rd son)
Lower (left-right): Baby Mina (Teh Ajeng-Windi), Baby Mola (Ninies-Anto), Baby Fathar (Teh Ai-A Ardi), Baby Qinan (Teh Lia-A Boy)

Progress

Hi there. Weekend was over just too soon, don't you think so? Tapi alhamdulillah, there's a little progress in my wedding preparation. I finally met Tante Aam, most likely bakal pake si tante ntar buat pengajian, akad nikah, plus resepsinya. Gue udah dag dig dug der takut fee-nya kemahalan, mamahku udah wanti2 sama si tante, "ulah awis2 nya". Tapi belum bisa tau pastinya berapa, nanti dikabarin lagi ceunah. Tapi most likely, kalo harganya cocok or beda2 tipis sama budget, gue bakal pake Tante Aam. Mudah-mudahan cocok. Amin. Biar eik kagak pusing2 lagi nyari2 perias pengantin. Kalo gak cocok, ya ujung-ujungnya pake makeup artist yang pernah gue sebut-sebut di post kemaren-kemaren.

Last Saturday night, I (bela-belain) skipped hangin' out with my besties just to do the test food. Penting juga soalnya, test food Harmony Catering, dan acaranya malem pula. Jadi bisa lebih enak reviewnya, apple to apple-nya dapet, secara si gue marriednya insyaallah malem juga.

Right, back to reviewing catering Harmony. Yang kawin nikah malem itu ambil paket Safir (over another four package options). Overall, the food, mau yang di stall ato yang di prasmanannya, enyaaaak semuanya... Yang gue and nyokap cobain itu, Beef Wellington (I love its gravy), Chicken Kiev (agak biasa ajah, tapi enak juga), Kebab (mom underestimated this one, turned out she's absolutely wrong), and Ribs Steak (yaoloooh dagingnya meuni lembut pisaaan, enyaaak!). Menu prasmanannya: Lidah (ntah dimasaknya gimana, tapi diabisin aja dengan singkat ama mamahku), Ayam Cabe Ijo (I supposed namanya itu, gatau juga deng pastinya apa, tapi ini pun enak bener), Udang (ini juga gatau dimasak apaan tapi kok ya enak juga) plus Sup sesuatu (hahaa, kagak tau namanya apaan, pokonya enyaak).

Gue suka juga sama dekorasi and menu servingnya. Apik banget. Emang ga se-perfect dekornya DiEllabira nya Tante Ella sih, tapi ya nggak bisa dibandingin juga sih, dekornya Harmony kan udah ga nambah fee lagi, sepaket sama cateringnya, while Tante Ella, fee dekornya aja bisa sama dengan harga catering buat 1000 porsi. Yak, itung ndiri deh.

Abis test food, gue sama nyokap ngobrol2 sama yang punya cateringnya, Mba Winda sama suaminya. Sebelum test food, gue pernah ke kantornya buat nanya harga dan perintilan lainnya, sekalian minta surat buat test food. Truuus, ternyata Mbak Winda bilang, harga yg waktu itu dikasih, bakal berubah kalo DP setelah akhir Januari. Aduhduhduh, mauuu nangis gueeee.. Padahal kan mau mikir-mikir dan test food lebih sering lagi.

Akirnya ngobrol sama juragan yang punya duitnye, ternyata emang si papah juga udah suka sama ni catering (padahal test food juga kagak, cuma gara-gara menu booknya keren doang, hahaa). And I've tasted Harmony before at my friend's wedding dan rasanya pun emang enak-enak. Dan atas nama penghematan, gue emang pengennya ambil yang paket catering plus dekor. Dan (lagi!) setau gue, yang paket kaya gitu, setelah banding-bandingin pricelist sama catering lain, so far paling bagus dan paling banyak fasilitasnya ya Harmony.

Jadilah tadi siang gue DP-in tu catering. Bismillah. Semoga pas di nikahan gue rasa makanan and dekornya nggak berubah. Amin.

Sunday 16 January 2011

Techno Dummy

Yes, I'm such a dummy when it comes to technology and its friends. Gosh, it took me hours to re-design my blog. By design I meant, of course I'm using those freebies taken from super-creative website. There's a bunch of tutorial about everything you need to customise your blog, yet instead of making it easier, it makes me even more confused. Nah, there's nothing wrong regarding those tutorials, it's just me. And here's the best I could do.

Due to I spent too much time ngotak-ngatik my blog design, I think I'll just skip writing about my day.

*L to the A to the Z to the Y*

Thursday 13 January 2011

Ting Nang Ning Nung

Ter-ngga ada kerjaan. Writing sounds nice. Mau cerita soal progress nikahan nih. Meminjam istilahnya Nadia, I'm getting closer to be a Bridegila. Padahal baru mulei inih. I've told you that I've made some survey via internet upon some things, didn't I? It kinda helps, really. If you're preparing your wedding, then start with the internet. Terutama, untuk orang kaya gw, yang males untuk nelpon or sms vendor2 kalo belom pasti bakal pake tu vendor.

Okay, yang pertama dicari.. kayanya sih make up artist. Oh, I once wondering about the word MUA, almost everyone in weddingku said that word. Later I found out it stands for Make Up Artist. Oh, silly me, betapa nggak gaulnya gw. Tsk.

So far, yang banyak nyaranin dan saya pun suka sama makeupnya itu: Suryaraka, Daday Khogidar, dan teh Yuyun.

Tapiiiii, dari dulu nih, pas jamannya sepupu2 gw nikah dan gwnya masih kuliah, pengeeen banget nanti pas nikah, dirias sama perias pengantin adat Sunda. Nah, too bad, informasi soal ini cuma bisa didapet dari mamah dan uwa2 (baca: tante in Sundanese), susah banget nyari di internet.

Waktu sepupu gw nikah tahun 2006, dia dirias sama Tante Elly, trus gw blg ke mamah, "nanti aku nikah, periasnya Tante Elly yah". Si mamah waktu itu cuma senyum doang. Tapi apa mau dikata, kata mamah, Tante Elly sekarang lg sibuk ngurus suami (atau anaknya ya gw lupa) yg lagi sakit, jadi ga bisa ngerias lagi. Yhuaaaaaa... Cedih deh eik.

Laluuuu, tanya punya tanya, ada lagi nih yg ngerias sepupu gw yg lain (yes, I have a lot of cousins), yg katanya emang paling bagus sekarang ini di Bandung, Hetty Sunaryo. Tapi kata mamah lagi, tampaknya out of budget, huhuuu.. Yak, skip lagi deh. Other possible candidate akhirnya jatoh kepada Tante Aam. Tau dari ibunya sahabat gw, Ninies, katanya bagus, manglingi, dan tidak semahal Tante Hetty. Dan ternyataaa.. tante Aam ini adalah anaknya yang dulu ngerias mamahku pas nikah. I hope that's a good sign. :)

Harusnya sih janjian ketemuan sama Tante Aam bulan Desember kemaren, tapi mamah dengan hebatnya pake acara nomer hape si Tante ditambahin satu angka. Yaiyalaaah, disms kagak bales. Hadeuuuh. Jadi akhirnya di re-schedule, dan baru sabtu ini rencananya ketemunya. Huff. Mudah-mudahan lancar dan mudah-mudahan berjodoh. Amin.

Balada Si Jara

Weekend kemaren akhirnya (terpaksa) beres-beres rumah, termasuk beresin sepatu-sepatu yg bertumpuk (padahal yang dipake mah itu-itu lagi). Teringat punya satu sepatu yang gw sukaaaa banget tapi udah menyedihkan nasibnya. Pertama kalinya punya sepatu dari merk favorit yg harganya makin sini makin gak make sense (tapi tetep usaha nabung biar bisa beli).

I don't know why, tapi dari dulu gak pernah bisa nemu sepatu yang warnanya item yang terlihat bagus di kaki gw unless gw pake kaos kaki putih kaya jaman sma dulu. Until I met si black shiny Jarah. Ujungnya lancip, tapi nggak lebay kaya yg udah gw liat di toko2 sepatu lainnya, mengkilaaap jadi bersihinnya gak susah, fit on me, flat for sure, lagi diskon, dan pas pula buat ngantor. Dibeli lah itu sepatu three years ago. Setia menemani sampe gw pindah lagi ke Bandung. Tau dong ya, trotoar di Bandung ngga user friendly banget. Ditambah lagi gw kalo jalan ngga indah sama sekali. Look what I've done to si Jara:

(liat ujung2nya.. sediiiih yak)

Padahal bahannya masih bagus loh, diliat dari atas pun masi bagus,

(ya kan? masi terlihat bagus kan?)

Sebenernya, kalo keadaannya nggak kaya foto di bawah ini, si Jara tu masi enak dipake dan pasti masih gw pake sekarang (walopun agak malu makenya kalo ngeliat ujung2 depannya yg menyedihkan itu).


Tapi yah, apa daya. Akhirnya harus berpisah juga sama tu sepatu. Byebye Jara..


Wednesday 12 January 2011

It's On!!

Since I've announced that I'm getting married this year. Maybe it's fine to share what I've been dwelling for the last couple months. Google, facebook and weddingku have been my most opened pages lately. Tambah cranky? Gausah nanya, pastinya begitu. Actually preparing all of these perintilan nikahan is lotta fun. Reading others preparation on their wedding on their blogs really is amusing. I'm even unintentionally gasping as I saw friend's wedding pics on my news feed facebook. But when it comes to the cost and the fact semua orang terlibat di dalemnya, not to mention about adat dan tradisi. Those things: SUCK.

Yeah, I know, bride-to-be will always has to deal with many many many problems, then grumble about it. I guess I've to start re-arrange my time to do yoga, it sounds relieving.

Until now, progress yang ada baru wedding ring. Kenapa? Karena ini belinya ga butuh other's opinion, only my preference and nemo's (ng, I mean, my preference then nemo said ok). About D-day and tanggal lamaran resminya pun baru dibahas and baru fix minggu lalu. Time's moving too fast and my family and I are moving too slowly. Double sigh. However, now my weekend agenda is always fully booked. Test food, survey kebaya, ketemu perias, and so on. No more santai-santai on weekend. That also means I've to force myself to move my butt off my bed every Saturday & Sunday morning. Hiks.

Alright, I'll post the rest later, I'm getting sleepy at the moment. Wish me luck on this, please.. :)

Saturday 8 January 2011

2011

(this was actually taken last year)

Happy new year!!!

Hahaaa.. I know.. I know.. It’s been a little to late saying that line. :D

Been a while I didn’t write anything since the last post I made. Sure there’s so much things happened, and so much things to tell you about my silly life. But yeah, my laziness beat my tiny effort to write. Hehee..

Enough with the prelude. A new year for me is nothing but opening a new page on the novel I read. I’m one of those typical persons who don’t make any resolution for the next 365 days. It’s better the way it is. Just like Karina Ratnamurti said on her post, “why set yourself up to disappointment?” That’s exactly what I always have in mind. No resolution for the sake of my own secureness.

About my new year's eve party, it's all boring. No barbeque party, no family gathering, no bloated belly for the too much food, no pictures taken just like the last two years. Just my parents, my sister, and I, in front of television, switching channels for there were many good movies aired. We're not even saying 'happy new year' to each other, and went to bed early. Oh, well, actually my sister and I did watch fireworks over our room's window, and saying happy new year to each other..at the bed. Yeah. Quite a way celebrating new year.

Anywaaay, I still haven't gotten a new job, means I still have to wait to be in the same city with my nemo :( But yes, there's a relieving story, alhamdulillah, my family and nemo's family had met each other, and yes, we're indeed getting married. :)