Found useful info about pernikahan adat Sunda. Sebenernya sih yang kaya beginian perias penganten/ makeup artist biasanya udah tau. Tapi thanks to curiosity berlebihan, akirnya nanya sendiri sama mister gugel. Here I condensed it. May it help you, dear Sundanese bridezillas.. :)
Sebelum hari H:
1. Neundeun Omong
Semacam lamaran nggak resmi. Orangtua dari kedua calon pengantin bertemu, dari mulai membicarakan keseriusan hubungan anak-anaknya, sampai menentukan tanggal lamaran.
2. Narosan/ Lamaran
Yang ini lamaran resminya, acara ini biasanya dihadiri oleh keluarga dekat. Pada kunjungan kedua ini orangtua calon pengantin pria datang didampingi utusan keluarga yang sudah sepuh untuk mewakili keluarganya untuk melamar. Biasanya, orangtua laki-laki bawa lemareun (sirih, gambir, apu), pakaian perempuan, cincin, dan uang 1/10 dari jumlah yang akan diserahkan pada waktu seserahan.Jaman dulu nih, tata cara asli masyarakat Sunda, sebagai tanda pertunangan akan dilakukan acara patukeur tameuh yaitu penyerahan ikat pinggang yang terbuat dari kain pelangi atau kain polos warna hijau atau kuning emas kepada keluarga sang gadis. Setelah acara lamaran biasanya akan ditentukan waktu pernikahan.
3. Ngecagkeun Aisan
Biasanya dilakukan sehari sebelum hari H. Dilakukan sebagai simbol pelepasan tanggung jawab dari orangtua terhadap anak perempuannya.
4. Ngaras
Acara membasuh kedua telapak kaki orangtua ini dilakukan sebelum acara Siraman, untuk menunjukan sang anak berbakti kepada kedua orangtuanya.
5. Siraman
Memandikan calon pengantin perempuan dengan air bunga tujuh rupa. Maksudnya, simbol untuk memulai rumah tangga sebaiknya dimulai dengan niat dan tubuh yang bersih juga.
6. Ngerik/ Ngeningan
Menghilangkan bulu-bulu halus di sekitar wajah supaya riasannya bagus.
7. Ngeuyeuk Seureuh
Dilakukan oleh kedua calon pengantin, biasanya di malam hari sebelum hari H. Pada kesempatan ini orangtua atau sesepuh keluarga memberikan nasehat tentang life after marriage. Yang saya baru tau, ternyata ini salah satu cara orangtua dulu ngasih sex education ke anak-anaknya yang mau nikah.
8. Seserahan
Pihak laki-laki membawa barang-barang keperluan calon pengantin perempuan, misalnya pakaian, perhiasan, uang sepuluh kali lipat dari yang diberikan pada saat lamaran, dan lain-lain. Biasanya barang-barang ini diberikan 3-7 hari sebelum hari H atau pada saat Ngeuyeuk Seureuh atau juga pada saat sebelum akad. Keluarga pihak perempuan juga biasanya memberikan balasannya (angsul-angsul), misalnya seperangkat pakaian dan makanan.
Hari H:
Prosesi akad nikah dengan adat Sunda:
- Penjemputan calon pengantin pria , oleh utusan dari pihak wanita
- Ngabageakeun, ibu calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bunga melati kepada calon pengantin pria, kemudian diapit oleh kedua orang tua calon pengantin wanita untuk masuk menuju pelaminan.
- Akad nikah, petugas KUA, para saksi, pengantin pria sudah berada di tempat nikah. Kedua orang tua menjemput pengantin wanita dari kamar, lalu didudukkan di sebelah kiri pengantin pria dan dikerudungi dengan tiung panjang, yang berarti penyatuan dua insan yang masih murni. Kerudung baru dibuka saat kedua mempelai akan menandatangani surat nikah.
- Penyerahan mahar dan mas kawin
- Sungkeman,
- Wejangan, oleh ayah pengantin wanita atau keluarganya.
- Saweran, kedua pengantin didudukkan di kursi. Sambil penyaweran, pantun sawer dinyanyikan. Pantun berisi petuah utusan orang tua pengantin wanita. Kedua pengantin dipayungi payung besar diselingi taburan beras kuning atau kunyit ke atas payung.
- Meuleum harupat, pengantin wanita menyalakan harupat dengan lilin. Harupat disiram pengantin wanita dengan kendi air. Lantas harupat dipatahkan pengantin pria.
- Nincak endog (menginjak telur), pengantin pria menginjak telur dan elekan sampai pecah. Lantas kakinya dicuci dengan air bunga dan dilap pengantin wanita.
- Muka Panto (buka pintu). Diawali mengetuk pintu tiga kali. Diadakan tanya jawab dengan pantun bersahutan dari dalam dan luar pintu rumah. Setelah kalimat syahadat dibacakan, pintu dibuka. Pengantin masuk menuju pelaminan.
- Huap lingkung. Pasangan mempelai disuapi oleh kedua orangtua, kemudian kedua mempelai saling menyuapi.
- Pabetot bakakak. Tarik-tarikan ayam bakakak, lalu berbagi potongan ayamnya. Yang dapet bagian paling besar, katanya itu yang rejekinya lebih besar. Tapi intinya, berapapun dan siapapun yang dapet rejeki banyak, harus berbagi dan dinikmati bersama rejekinya.
Done. Allahu Akbar ribetnyah. Untung mamita dan papita setuju untuk ga ngikutin semuanya. Nggak akan ada pre-wedding adat, paling cuma lamaran ajah. Yang pasti ada itu acara post akadnya. Itu si sayah yang pengen, seru kayanya acara huap lingkung dan kawan-kawannya. Hihiii.
Useful info:
heleuh..heleuhh.. banyak pisan yah! ehehehehe. mau dipake semua tuh adatnya? musti banyak minum vitamin dan jaga stamina dehh.. sumangeeeetttt yaaa :D
ReplyDeleteluar biasa yah..
ReplyDeletenggak ning, aku tak sanggup menjalani smuanyah.. lebih ke financial mattersnya ya sih kalo aku mah.. hidup penghematan! ;D
ih itu mah seru banget cyiin. Baik pre wedding adat maupun post wedding adat, sama2 hebring euy.
ReplyDeleteahaha, atuh ada acara Ngeuyeuk Seureuh, biar nanti pada jekakakan pas acara. ditunggu banget tu ceritanya. hihihihi
oiya, gue izin nge-link ya cyin ... ^__^
ReplyDelete@rere
ReplyDeleteboleh darling.. mangga di link..
gue pun pengen ada ngeuyeuk seureuh, biar dapet tambahan kebaya baru (*EH?) tapi ibunda tercintah nggak mau euy. alesannya karna ternyata itu ada sex educationnya. pdhl penting ya bok.. nyiahahah..
huaaaaaaaaa...........samaan adat sunda euy. Bolehlah minta ijin copas infonyah atuh..
ReplyDeletesalam kenal yaaw
iya padahal acara itu mah penting banget ya bo.. wakakakaka.
ReplyDeleteKapan lagi jekakakan seantero tamu2 dengan guyonan yang aduhai itu. ^_^
@sari
ReplyDelete*toss sesama sunda.. salam kenal juga sari eh amel eh sari.. ;D
mangga neng, copy ajah.. kalo mau info lebih lengkap ada linknya kok..
huooo...
ReplyDeleteternyata adat sunda sebanyak itu yaaaa...o_O
*baru tau padahal ngakunya orang sunda :p
aku malah sama sekali gak pake acara adat hehehe....eh tapi pas di rias muka aku dikerik juga...*baru inget
@lomita
ReplyDeleteiyeee banyak bener acara adatnya.. gak pake sama sekali? asiknyooo.. ga perlu ribet.. :)